Selasa, 08 April 2008

Sumber Energi Alternatif

Tadi siang seperti biasa selepas kerja saya makan mie di Warung Indomie langganan saya..

" Aduh minyak tanah naik lagi naik lagi sekarang Rp.6000,- seliter besok entah berapa.. " celoteh sang Ibu penjaga warung.. "

" Minyak tanahnya masih ada Buk ? " tanya saya..

" Iya tapi udah susah.. " jawab si Ibu..

" Kalau gas bagaimana buk.. " tanya saya lagi..

" Gas juga sama aja.. paling nanti juga sama harganya dengan minyak tanah.. " jawab sang Ibu apatis..


Saya tidak mengerti mengapa Pemerintah tega membuat rakyat blingsatan kayak begini..

Disatu sisi minyak tanah terus dikurangi subsidinya dan semakin langka, di sisi lain gas pun masih susah di dapat..

Memangnya kita mau kembali ke zaman batu masak cuma pakai jerami atau kayu bakar ?

Memang sudah waktunya kita melirik solusi alternatif yang lebih murah dari Migas..

Seperti Pasir,Briket Arang atau Biogas misalnya..

Atau Listrik Berefisiensi Tinggi..

Memang sudah ada produk kompor yang memakai energi listrik sangat efisien.. Dia memakai panci sebagai penghantar panas bukan filamen..

Namun harganya masih sangat mahal..

Bagaimana dengan energi Solar Surya atau Panas Bumi ?
Ini juga sangat menjanjikan untuk dikembangkan..

Agar kita kelak tidak mendengar lagi celotehan sang Ibu di kemudian hari..

Tidak ada komentar: